Rabu, 21 Desember 2011

Pedoman Pembelajaran Blok Asuhan Keperawatan Sistem Persyarafan


PEDOMAN PEMBELAJARARAN BLOK VII
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERSARAFAN

Program Studi           : S1 Keperawatan.
Kode Mata Kuliah     :
Nama Mata Kuliah   : Blok Sistem Persarafan
Jumlah SKS               : 2 SKS ( 1 SKS Teori ) dan 1 ( SKS ) Tutorial, Skill Lab, Kunjungan 
                                      Lapangan
TK / Semester            :
Jumlah Pertemuan    : 1   X  14  X 1            =  14 jam
                                         1   X  14  X 3            =  42 jam
Tutorial                      :   2 x 2                          =  4 jam
Alokasi Waktu           : 56  jam.


I.                   INTRODUKSI

Blok sistem persarafan membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem persarafan, identifikasi data, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan kasus pada klien dengan gangguan sistem persarafan.dalam upaya untuk memelihara homeostatis, tubuh selalu mengadakan reaksi penyesuaian terhadap perubahan yang terjadi disekitar atau di dalam tubuh sendiri. Susunan saraf dan endokrin merupakan dua sistem regulasi utama tubuh yang bekerja secara terpadu dan berkesinambungan untuk memelihara homeostatis. Respon tubuh yang cepat terhadap suatu stimulus diregulasi oleh susunan saraf, dimana semua stimulus yang diterima akan segera dihantarkan secara cepat antar sel dan jaringan melalui impuls elektrik dan senyawa kimia (neurotransmitter). Stimulus yang terjadi karena perubahan lingkunagan akan disalurkan melalui saraf ke sumsum tulang belakang dan otak, kemudian akan mengalami proses integrasi, analisa, kombinasi, komparasi, kordinasi, dan akan dihantarkan kembali melalui saraf ke otot dan kelenjar tubuh. Pengaruh gangguan  proses persarafan dapat mengakibatkan gangguan pada system lain  pada semua tingkat usia perkembangan.

II.                STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi dalam blok persarafan secara umum adalah sebagai berikut
a.    Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan
b.    Melakukan riset ( study literatur) keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia

III.             KOMPETENSI DASAR
Dalam mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem persarafan disini mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi diberbagai tingkat usia perkembangan manusia dengan berbagai permasalahanya. Untuk lebih jelasnya diuraikan dibawah ini:
1.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem persarafan dari perkembangan sel janin sampai dengan proses degeneratif pada lanjut usia
2.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem persarafan secara normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.      Mahasiswa dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem persarafan
4.      Mahasiswa dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem persarafan
5.      Mahasiswa dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem persarafan
6.      Mahasiswa dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem persarafan (definisi, etiologi, manifestasi klinis, komplikasi)
7.      Mahasiswa dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi) pada terapi pengobatan penyakit sistem persarafan
8.      Mahasiswa dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem persarafan
9.      Mahasiswa dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik terkait pada gangguan sistem persarafan
10.  Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik terkait pada gangguan sistem persarafan
11.  Mahasiswa dapat merumuskan masalah (diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
12.  Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
13.  Mahasiswa dapat melakukan implementasi keperawatan (kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
14.  Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada klien dengan gangguan sistem persarafan
15.  Mahasiswa dapat melakukan pencatatan / pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan
16.  Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan di tatanan klinik – komunitas
17.  Mahasiswa dapat melakukan tindakan kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem persarafan
18.  Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan gangguan sistem persarafan
19.  Mahasiswa mampu melakukan bimbingan beribadah pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
20.  Mahasiswa dapat melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem persarafan

Semua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai oleh setiap mahasiswa dengan spesifikasi kasus minimal/ dasar pada pasien dengan gangguan sistem persarafan pada berbagaai tingkat usia dan dalam keadaan gawat darurat sekalipun. Adapun kompetensi kasus minimal dalam blok persarafan antara lain sebagai berikut:
NO
KOMPETENSI KASUS
KET
1
Cedera kepala
Anak, Dewasa, Lansia dan Gawat Darurat





Anak, Dewasa, Lansia dan Gawat Darurat


2
Trauma leher
3
Epilepsi
4
Hidrosefalus
5
Peradangan/ infeksi
6
Stroke
7
Gbs
8
Tetanus
9
Kejang demam
10
Parkinson
11
Alzhaimer
12
Cereberal palsy

IV.             TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti berbagai kegiatan akademik pada blok ini, maka diharapkan mahasiswa :
1. Mampu melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan pada setiap tahap perkembangan.
2. Mampu mengelola klien dengan masalah / gangguan sistem persarafan pada setiap tahap perkembangan.
3. Mampu memberikan penyuluhan / pendidikan kesehatan pada klien dengan gangguan sistem  persarafan pada setiap tahap perkembangan.
4. Mampu menganalisa perubahan yang terjadi pada klien yang mengalami gangguan/perubahan sistem persarafan pada setiap tahap perkembangan.
5. Mampu memberikan asuhan keperawatan pada keluarga di masyarakat dengan memperhatikan etik dan nilai-nilai social budaya serta keyakinan klien  melalui komunikasi yang efektif dan terapeutik
6. Mampu melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem persarafan


 V.                BAHAN KAJIAN SISTEM PERSYARAFAN
Bahan Kajian
Janin
Neonatus
Bayi-Anak
Dewasa
Lansia

Anatomi
Pembentukan sistem persarafan
Perkembangan sistem persarafan
Perkembangan sistem persarafan
Struktur normal
sistem persarafan
Degenerasi sistem persarafan

Fisiologi


Mekanisme kerja sistem persarafan
Mekanisme kerja sistem persarafan
Mekanisme kerja sistem persarafan
Mekanisme kerja sistem persarafan

Biologi
Konsepsi
Perkembangan sistem persarafan






Fisika






Biokimia






Patologi
Anencepalitis
Kejang demam
Hidrocepalus
Epilepsi
Meningitis
Ensefalitis
Polio
Stroke
Tetanus
Tumor otak
Cedera kepala
Cedera medula spinalis
Gillain Bare Sindrom
Mielopati

Farmakologi










Terapi rehabilitasi

KMB



Askep Stroke
Tetanus
Tumor otak
Guillain Bare Sindrom
Askep Mielopati

Anak
Askep Anencepalitis
Askep  Kejang demam
Askep Epilepsi, Meningitis, Ensefalitis, Polio



Gadar



Cedera kepala
Cedera medula spinalis
Gagal nafas


Gizi


Diit









KDM
Nyeri

Aman
Mobilisasi
Seksual
Komunikasi


Oksigenasi
Tidur istirahat

Cairan elektrolit










PDK
Health Education Persarafan
Penyuluhan persarafan






VI.   KEGIATAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
       Kegiatan blok ini terdiri dari diskusi tutorial, kuliah, diskusi, skill practice dan kunjungan dan kegiatan lapangan (rumah sakit) dengan penugasan. Sebelum kegiatan tersebut dilakukan, mahasiswa diminta membuat kontrak belajar yang berisi tanggung jawab dalam kedisiplinan, berperilaku dan penyelesaian tugas-tugas tertentu. Untuk lebih detailnya kegiatan-kegiatan selama blok ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1.   Kuliah
Kuliah diberikan  sesuai dengan jadwal dengan total jam 3 minggu sebesar 14 jam tatap muka. Tujuan kuliah adalah untuk memberikan dasar pemahaman atau konsep ilmu tertentu yang sangat penting dalam membantu mahasiswa memahami masalah atau skenario. Kuliah ini diberikan oleh pakar di bidangnya masing-masing sesuai dengan topik kuliah dalam rangka mendukung pencapaian kompetensi dalam blok.
2.   Diskusi Tutorial
Kegiatan diskusi tutorial merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran metode problem based learning. Dalam kegiatan diskusi tutorial mahasiswa dihadapkan pada masalah yang terkait dengan blok. Masalah tersebut ditampilkan dalam skenario yang mengangkat kasus tertentu. Kegiatan diskusi dilakukan seminggu tiga kali. Pertemuan pertama hanya melakukan brainstorming untuk mengidentifikasi istilah atau key word dan menetapkan masalah serta membagi tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan atau memahami masalah. Pada pertemuan kedua diskusi mahasiswa mulai menyampaikan pendapat dan melontarkan jawaban berdasarkan referensi sesuai dengan tugasnya. Pertemuan terakhir mahasiswa menyelesaikan pertanyaan yang belum terjawab sekaligus melakukan pendalaman dan critical appraisal.
3.   Jigsaw
Tujuan dilakukan jigsaw agar mahasiswa mampu menyampaikan suatu materi secara jelas dan menjawab pertanyaan yang diajukan, sehingga mahasiswa akan terbiasa menyampaikan dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh pasien atau keluarganya secara ilmiah dan akurat.
4.   Skill Practice
Kegiatan skill practice/ latihan ketrampilan bertujuan untuk memberikan berbagai ketrampilan yang relevan dengan tema blok. Ketrampilan tersebut sangat diperlukan nantinya dalam menjalankan perannya di pelayanan keperawatan/ masyarakat kelak baik sebagai tenaga kesehatan maupun anggota masyarakat. Dalam blok sistem persarafan  akan diberikan beberapa latihan ketrampilan seperti komunikasi efektif dalam memberikan informasi, membuat keputusan kolaborasi dan kerjasama dengan sejawat.
5.    Kunjungan  Lapangan
Tujuan kunjungan  lapangan blok sistem persarafan adalah untuk mengetahui secara nyata bagaimana pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan.
6.    Riset/penelitian sederhana
Riset sederhana berbasic studi pustaka/studi literatur merupakan kompetensi dasar untuk mempersiapkan mahasiswa dalam melakukan riset keperawatan di tingkat selanjutnya. Riset sederhana juga dapat menjadi dasar evidence based practise bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan.
7.    Kegiatan  Lapangan
Kegiatan lapangan blok sistem persarafan dilakukan selama 3 hari pada minggu ketiga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk membekali mahasiswa dengan nilai-nilai islam yang sesuai dengan profesi ners. Kegiatan lapangan dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan :
o  Kultum dan sholat berjamaah
o  Study mandiri

VII.      TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA
     Dalam proses diskusi tutorial mahasiswa memegang peran utama. Dalam PBL mahasiswa ditempatkan sebagai individu yang tahu kebutuhan belajarnya sehingga mereka harus bisa memanfaatkan sumber belajar dengan baik seperti buku, internet, pasien, dosen dan jurnal. Metode PBL  menerapkan konsep student center learning dimana mahasiswa sebagai subyek pendidikan harus aktif dalam belajar mandiri secara individu dan kelompok dalam memahami masalah atau skenario. Mahasiswa tidak terbatas hanya mendapatkan materi ilmu pengetahuan dari dosen. Dosen hanya menjadi salah satu sumber belajar dari sekian banyak sumber belajar yang tersedia. Mahasiswa harus dituntut aktif untuk membaca dan mengakses informasi sesuai dengan tujuan belajar dalam blok untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya. Dengan adanya skenario yang berisi masalah dalam praktek ners diharapkan akan mendorong mahasiswa untuk menelusuri referensi sebanyak mungkin sehingga bisa mengembangkan pengetahuan mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa juga dituntut untuk selalu antusias dalam membaca buku referensi dan mampu memotivasi diri untuk selalu belajar.

     Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa untuk menunjang keberhasilan diskusi tutorial adalah sebagai berikut :
1.        Membaca dan memahami tujuan blok ini.
2.     Membaca dan memahami scenario yang sudah diberikan dengan cermat, sehingga mampu menentukan prioritas masalah yang dihadapi
3.        Menetapkan prioritas masalah yang dihadapi
4.  Mengemukakan pendapat sebanyak-banyaknya tentang kemungkinan penyebab masalah tersebut dan mencari jalan keluarnya
5.        Mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
6.        Membuat simpulan tentang apa yang didiskusikan
7.        Selalu melakukan re-check atas hasil diskusi dengan referensi
8.        Aktif dan terampil dalam mengemukakan pendapat dan gagasan
9.        Mengerjakan tugas blok dan dimumpulkan  yang diberikan tutor untuk pengayaan materi
a.Minggu I
b.    Minggu II
c.Minggu III
d.   Minggu IV
10.    Memasukan hasil belajar kedalam blog masing-masing

VIII.          TUTOR
                  Dalam kegiatan diskusi tutorial, tutor berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran mahasiswa. Tutor tidak harus seorang ahli mengenai masalah yang dibahas dalam diskusi akan tetapi tutor berperan dalam memandu mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi tutor dan mahasiswa harus berjalan intensif yang diperlukan dalam menciptakan dinamika kelompok yang baik.
                  Tutor perlu membekali diri dengan beberapa hal penting demi kelancaran diskusi dan tercapainya kelompok yang efektif,  antara lain :
1.              Dasar-dasar pendidikan secara teori atau praktek
2.              Memahami dinamika kelompok
3.              Memahami penilaian belajar, baik dasar penilaian, metode penilaian atau evaluasi
4.              Memahami sumber belajar dan cara mengakses informasi dengan cepat dan tepat
5.              Ketrampilan manajerial

IX. SEVEN JUMPS
          Untuk melaksanakan Problem Based Learning, ada 7 langkah (seven jumps) yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan pembelajaran, yaitu :
1.        Identifikasi dan klarifikasi istilah dalam skenario.
2.        Menetapkan masalah.
3.        Masalah adalah hal apapun dalam skenario dan yang berkaitan, yang dituangkan dalam bentuk pertanyaan, pernyataan atau hipotesis.
4.         Menganalisis masalah      (merinci dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasar prior  knowledge)
5.        Mengorganisir penjelasan masalah secara skematik (mind mapping, flowchart, dll bukan narasi)
6.        Menetapkan tujuan belajar
7.         Belajar mandiri untuk mencapai tujuan belajar berdasar sumber informasi
8.        Memaparkan, membahas, dan menata kembali informasi yang diperoleh melalui forum diskusi studi mandiri, dan tutorial, serta di seminar kelas.

X. EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN
                  Sistem penilaian dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi oleh mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran. Aspek yang dinilai meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sistem penilaian bersifat proporsional artinya penilaian pencapaian kompetensi oleh mahasiswa dalam satu kegiatan pembelajaran sesuai dengan prosentase distribusi tujuan pembelajaran blok dalam tiap kegiatan blok. Penghitungan nilai akhir blok dilakukan secara digital dengan program komputer dengan soft ware yang khusus dibuat untuk format penilaian

XI. KOMPONEN PENILAIAN
             Nilai yang diperoleh mahasiswa berupa nilai blok (untuk bidang yang berkaitan dengan keperawatan) dan nilai mata kuliah (Keperawata anak, keperawatan dewasa, keperawatan lansia, keperawatan gadar dan pendidikan kesehatan). Nilai blok diperoleh setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dalam blok tertentu.
Komponen penilaian blok persarafan adalah sebagai berikut :
           Nilai yang diperoleh mahasiswa berupa nilai blok (untuk bidang yang berkaitan dengan keperawatan) dan nilai mata kuliah. Nilai blok diperoleh setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dalam blok tertentu. Komponen nilai blok adalah sebagai berikut :
1.        Berasal dari kuliah terutama untuk soal-soal ujian, diskusi kelompok, praktikum, kegiatan pengenalan klinik atau penugasan.
2.        Jumlah soal dari masing-masing materi tersebut berdasarkan prosentase distribusi tujuan pembelajaran blok ke dalam kegiatan blok.
3.                                Penanggung jawab : Tim Blok
4.                                Rumusan penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut :
a.  Nilai Tutorial
-                                    Persentase                               : 10 % dari blok
-                                    Kehadiran tutorial  75 % sebagai syarat untuk penilaian tutorial
-                                     Kehadiran kurang dari 75% mahasiswa tidak mendapatkan nilai tutorial
-                                    Penilaian dilakukan selama proses diskusi yang dibimbing oleh tutor
-                                    Penanggung jawab                  : Tutor
b.    Nilai Paper/ Tugas Individu                       :
-             Persentase                               : 10 % dari blok
-             Penanggung jawab                  :  Tutor
c.    Nilai Seminar/Kelompok   
-             Persentase                               :  10 % dari blok.
-             Penanggung jawab                  :  Dosen pembimbing
d.   Nilai Kegiatan Lapangan (Sholat Berjama’ah).
-             Persentase                               : 10 % dari nilai blok
-             Penanggung jawab                  : Tutor
e.    Ujian Responsi
-             Persentase                               : 15 %
-             Syarat kehadiran mahasiswa 75% .
-             Jumlah soal 6 kasus                 : 6 kasus  sistem persyarafan
-             Materi soal dari kuliah dan diskusi tutorial.
-             Penanggung Jawab                 : Tutor
f.     Ujian Kognitif
-            Persentase                                : 20 %
-            Ujian 2 minggu sekali             
-            Penanggung Jawab                  : Pemateri
g.    Ujian Skill Lab / Osca
-              Persentase                           : 25 %
-              Ujian di akhir Blok
-              Penanggung jawab              : Team
Formula Penilaian :

Nilai = NTt x 10% + NT x 10% + NS x 10% + NL x 10 % + NR x 15 % + NUT x 20 % x NUL x 25 %


Jika mahasiswa tidak dapat mengikuti kegiatan blok dengan sempurna, tidak ada proses mengulang  kegiatan tersebut di tahun yang sama.
Nilai akhir yang dicapai mahasiswa setelah menempuh semua kegiatan blok ditetapkan berdasarkan standar yang berlaku di perguruan tinggi, yaitu :
 Klasifikasi nilai akhir adalah :
No
Nilai
Lamb
Mutu
No

Lamb
Mutu
1
 80 - 100
A
4
5
60 -64
C
2
2
 75 - 79
B+
3.5
6
55 - 59
D+
1.5
3
70 - 74
B
3
7
50 - 54
D
1
4
65 - 69
C+
2.5
8
< 50
E
0

XII. RESOURCES PERSON

NO
NAMA
HP
PJ
1.
Herniyatun,S.Kp,M.Kep,Sp.Mat
02875521822
Supervisor
2.
Safrudin Agus N,S.Ke,Ns
081328641777
Supervisor
3.
Dadi Santosa, S.Kep,Ns
081327973555
Ko. Blok
4.
Isma Yuniar,S.Kep,Ns
081328401089
Anak
5.
Ning Iswati,S.Kep,Ns
08156912174
 PDK
6.
Cahyu Septiwi,S.Kep,Ns
08156262540
KMB
7
Dadi Santosa, S.Kep,Ns
08122824315
Lansia
8
Podo Yuwono, S.Kep,Ns
08886661131
Gadar

XII. FASILITATOR / TUTOR GROUP
1. Group   I                    : Bambang Utoyo, S.Kep.Ns
2. Group   II                   : Podo Yuwono,S.Kep,Ns
3. Group   III                 : Tri Sumarsih,S.Kep,Ns
4. Group   IV                 : Dadi Santoso,S.Kep,Ns
5. Group   V                   : Ning Iswati, S.Kep.Ns
6. Group   VI                 : Rina Saraswati,S.Kep,Ns

  
XIII. FASILITATOR LAB SKILL
1.                Group I, II                : Retno Kusumaningtyas,S.Kep,Ns
2.                Group III,IV             : Retno Nugroho,S.Kep,Ns
3.                Group V, VI             : Wuri S,Kep,Ns




REFERENSI

Betz, Cecily L dan Sowden, Linda L. 2002.Keperawatan Pediatrik, Edisi 3,EGC : Jakart

Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media Aesculapius : Jakarta
Rauf , Syarifuddin, 2002, Catatan Kuliah Nefrologi Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK UH : Makssar

Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC : Jakarta

Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A nursing process approach. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989)

Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of medical–surgical nursing. 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1999)

Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)

Price, S.A. & Wilson, L.M. Pathophysiology: Clinical concept of disease processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta: EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)

Doengoes, M.E., Moorhouse, M.F., Geissler, A.C. Nursing care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih bahasa: Kariasa,I.M. Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1993)

Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001

Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan 2001 )

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...