Minggu, 25 Desember 2011

Indera penglihatan dan pendengaran manusia saling bekerja sama

Jakarta (ANTARA News) - Sebuah penelitian terbaru mengungkapkan bahwa indera penglihatan dan pendegaran manusia itu ternyata bekerjasama.

Dalam sebuah penelitian mengenai bagaimana satu indera dapat mempengaruhi indera lainnya, Landan Shams, seorang professor psikologi dari UCLA dan rekannya yang menunjukan pada 63 orang partisipan titik-titik dalam jumlah banyak pada sebuah layar dalam dua tahap yang terpisah, dengan jeda antara tahapnya.

Dalam satu tahap, titik-titik bergerak secara acak, di sisi lain, beberapa dari titik-titik bergerak bersama dari kanan ke kiri. Dalam kedua tahap, titik-titik itu diikuti dengan suara.

Para partisipan juga dibagi kedalam tiga kelompok. Salah satu grup mendengar suara bergerak dari kanan ke kiri mengikuti pergerakan titik-titik itu dari kanan ke kiri, dan mereka mendengar suara yang menyisakan keseimbangan dalam tahap acak itu.

Kelompok kedua mendengar suara dari kanan ke kiri itu dalam dua tahap itu. Dan kelompok ketiga mendegar suara bergerak melawan arah dari kiri ke kanan dalam dua tahap itu.Kemudian, masing-masing partisipan menjalani percobaan dalam sebuah tiga kondisi itu.

Seperti yang diduga Shams, para partisipan yang mampu dengan baik mengenali tahap itu dimana titik -titik itu bergerak secara horizontal ketika suara bergerak dalam arah yang sama sama seperti titik-titik itu tetapi menyisakan keseimbangan selama tahapan acaknya.

Para peneliti menemukan bahwa suara yang bergerak melawan arah baik yang meningkatkan atau memperburuk persepsi visual para partisipan.

Mengejutkannya, suara itu yang keduanya bergerak kekiri ketika titik-titik bergerak kekiri dan ketika titik titik bergerak secara acak merupakan suara yang menghasilkan informasi yang tak berguna untuk memilih antara dua tahap itu yang juga membantu orang memilih tahap dengan tepat dengan pergerakan horizontal.

"Penelitian ini menunjukan bahwa setidaknya dalam hal terkait persepsi objek bergerak, pendengaran dan penglihatan secara dalam terjalin, pada derajat dimana bahkan ketika suara itu sepenuhnya tak sesuai dengan tugasnya, hal itu masih mempengaruhi cara kita memandang dunia," Ungkap Shams, pipmpinan senior penelitian itu.

Penelitian itu muncul dalam jurnal Psychological Science edisi bulan Desember yang dikeluarkan oleh Association for Psychological Science.(yud)

Tidak ada komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...