Kamis, 21 Juni 2012
Ringkasan Patofisiologi Darah 1
PATOFISIOLOGI DARAH 1
Oleh Dr. Suparyanto, M.Kes
http://dr-suparyanto.blogspot.com
PATOFISIOLOGI DARAH 1
DARAH
Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna
Darah terdiri komponen sel dan cairan
Cairan darah disebut plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat
Fungsi plasma sebagai medium transport
KOMPONEN PLASMA DARAH
Protein: albumin, globulin,
Faktor pembekuan: fibrinogen, trombin
Enzim, hormon
Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa
Unsur anorganik: mineral
KOMPONEN SEL DARAH
Eritrosit: transport O2 dan CO2
Leukosit: imunitas (fagositosis)
Trombosit: hemostasis (pembekuan)
HEMATOPOIESIS
Hematopoiesis: proses pembentukan dan pematangan sel darah
Induk sel darah: sel pluripoten
Proeritroblas → calon eritosit
Megakarioblast → calon trombosit
Monoblas → calon monosit
Meiloblas → calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil)
Limfoblas → calon leukosit B dan T
Sel pluripoten → proeritroblas → normoblas basofilik → normoblas polikromatofilik → normoblas ortokromatik → retikulosit →eritrosit
Sel pluripoten → megakarioblas → promegakariosit →megakariosit → trombosit
Sel pluripoten → promonosit → monosit
Sel pluripoten → meioblas → promeilosit → pecah jadi 3 macam sel
Promeilosit → meilosit eosinofilik → eosinofil
Promeilosit → meilosit neutrofilik → metameilosit neutrofilik →neutrofil batang → neutrofil segmen
Promeilosit → meilosit basofilik → basofil
Sel pluripoten → limfoblas → prolimfosit → pecah jadi 2 macam sel
Prolimfosit → bursa ekuivalen → limfosit B → sel plasma
Prolimfosit → timus → limfosit T
PEMERIKSAAN DARAH
Hitung sel darah
Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia → diatas normal, anemia → dibawah normal)
Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis → diatas normal, lekositopenia →dibawah normal)
Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis → diatas normal, trombositopenia →dibawah normal)
MORFOLOGI SEL DARAH
Anisositosis → menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal
Poikilositosis → variasi bentuk sel yang abnormal
Polikromasia → eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda
Normokromia → warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit
Hipokromia → warna pucat, anemia
HEMOGLOBIN
Zat warna darah (dalam eritrosit)
Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, sedang pada wanita : 12 – 16 g/dl
Jumlah kurang dari normal: anemia
Macam hemoglobin:
HbA: hemoglobin dewasa normal
HbF: hemoglobin fetal
HbS: hemoglobin sel sabit
Hb: hemoglobin Memphis
PEMERIKSAAN DARAH
Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit
Normositik: ukuran sel normal
Mikrositik: ukuran sel kecil
Makrositik: ukuran sel besar
Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang
Retikulosit: eritrosit imatur
Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik
Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan)
ERITROSIT
Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis.
Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter.
Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal)
Umur eritrosit kira-kira 120 hari
GANGGUAN ERITROSIT
Anemia: jumlah kurang dari normal
Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak
Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik
Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan
MACAM ANEMIA (KLASIFIKASI MORFOLOGIK)
Anemia normokromik normositik → warna normal (Hb), bentuk normal
Causa: kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis (infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, metastase pd sumsum tulang)
Anemia normokromik makrositik → warna normal (Hb), bentuk besar
Penyebab : defisiensi vit B12, asam folat, kemoterapi kanker
Anemia hipokromik mikrositik: warna kurang (Hb), bentuk kecil
Causa: defisiensi besi, sideroblastik (siderosit: eritosit muda pada sumsum tulang), kehilangan darah banyak, thalasemia (gangguan sintesa globin)
Peningkatan hilangnya eritrosit
Perdarahan → trauma, ulkus, polip, keganasan, hemoroid, menstruasi
Penghancuran eritrosit (hemolisis) → anemia sel sabit, thalasemia (gangguan sintesis globin), sferositosis (gangguan membran eritrosit), defisiensi enzim (G6PD, piruvatkinase), transfusi, malaria, hipersplenisme, luka bakar, katup jantung buatan
Gangguan produksi eritrosit (diseritropoiesis)
Keganasan: metatastik, leukemia, limfoma, meiloma multiple, reaksi obat, zat kimia toksik, radiasi
Penyakit kronis: ginjal, hati, infeksi, defisiensi endokrin, defisiensi vit B12, asam folat, vit C, besi
ANEMIA APLASTIK
Anemia aplastik → gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi
Mengancam jiwa
Causa: kongenital, idiopatik, virus
Pansitopenia
Eritrosit normokromik normositik
Gejala:
Anemia: lelah, lemah, nafas pendek
Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf
Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur)
Pengobatan:
Transplantasi sumsum tulang
ANEMIA DEFISIENSI BESI
Morfologis: mikrositik hipokromik
Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid)
Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis
Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Morfologis: makrositik normokromik
Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan
Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau
Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia
Pengobatan: asupan asam folat
ANEMIA SEL SABIT
Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) → penyakit genetik autosom resesif
Anemia hemolitik kongenital
Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis
Pengobatan: pencegahan dan simtomatis
POLISITEMIA
Polisitemia → kelebihan eritrosit
Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif → yaitu sel induk pluripoten abnormal
Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal
REFERENSI
Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6
Label: Aktifitas,
CES,
darah,
fosfolipid,
glukosa,
kolesterol,
lemak netral,
lingkungan interna,
patofisiologi,
sel dan cairan,
tubuh,
zat
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar