PEDOMAN PEMBELAJARARAN BLOK VII
ASUHAN KEPERAWATAN SISTEM PERSARAFAN
Program Studi : S1 Keperawatan.
Kode Mata Kuliah :
Nama Mata Kuliah : Blok Sistem Persarafan
Jumlah SKS : 2 SKS ( 1 SKS Teori ) dan 1 ( SKS
) Tutorial, Skill Lab, Kunjungan
Lapangan
TK / Semester :
Jumlah Pertemuan : 1
X 14 X 1 = 14 jam
1 X
14 X 3 = 42
jam
Tutorial : 2 x 2 = 4 jam
Alokasi Waktu :
56 jam.
I.
INTRODUKSI
Blok sistem
persarafan membahas tentang review anatomi dan fisiologi sistem persarafan,
identifikasi data, pemeriksaan fisik, pemeriksaan diagnostik, dan pengelolaan
kasus pada klien dengan gangguan sistem persarafan.dalam upaya untuk memelihara
homeostatis, tubuh selalu mengadakan reaksi penyesuaian terhadap perubahan yang
terjadi disekitar atau di dalam tubuh sendiri. Susunan saraf dan endokrin
merupakan dua sistem regulasi utama tubuh yang bekerja secara terpadu dan
berkesinambungan untuk memelihara homeostatis. Respon tubuh yang cepat terhadap
suatu stimulus diregulasi oleh susunan saraf, dimana semua stimulus yang
diterima akan segera dihantarkan secara cepat antar sel dan jaringan melalui
impuls elektrik dan senyawa kimia (neurotransmitter). Stimulus yang terjadi
karena perubahan lingkunagan akan disalurkan melalui saraf ke sumsum tulang
belakang dan otak, kemudian akan mengalami proses integrasi, analisa,
kombinasi, komparasi, kordinasi, dan akan dihantarkan kembali melalui saraf ke
otot dan kelenjar tubuh. Pengaruh
gangguan proses persarafan dapat
mengakibatkan gangguan pada system lain pada semua tingkat usia perkembangan.
II.
STANDAR KOMPETENSI
Standar kompetensi dalam blok
persarafan secara umum adalah sebagai berikut
a. Mahasiswa diharapkan dapat menerapkan
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala tingkat usia
dengan menggunakan langkah-langkah proses keperawatan
b. Melakukan riset ( study literatur)
keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan persarafan pada segala
tingkat usia
III.
KOMPETENSI DASAR
Dalam
mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi pada blok sistem persarafan disini
mahasiswa dituntut untuk dapat mencapai target kompetensi diberbagai tingkat
usia perkembangan manusia dengan berbagai permasalahanya. Untuk lebih jelasnya
diuraikan dibawah ini:
1.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai perkembangan anatomi sistem persarafan dari
perkembangan sel janin sampai dengan proses degeneratif pada lanjut usia
2.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai fungsi fisiologis kerja sistem persarafan secara
normal dan bila terjadi gangguan patologis
3.
Mahasiswa
dapat menggambarkan mekanisme fisika yang terjadi pada kerja sistem persarafan
4.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mekanisme kerja biokimia yang terjadi pada sistem persarafan
5.
Mahasiswa
dapat menyusun kerangka pathway pada gangguan sistem persarafan
6.
Mahasiswa
dapat menjelaskan mengenai konsep medis gangguan sistem persarafan (definisi,
etiologi, manifestasi klinis, komplikasi)
7.
Mahasiswa
dapat menyebutkan mekanisme kerja farmakologi (indikasi, efek samping, kontraindikasi)
pada terapi pengobatan penyakit sistem persarafan
8.
Mahasiswa
dapat melakukan pengkajian secara terfokus pada klien dengan gangguan sistem
persarafan
9.
Mahasiswa
dapat menyebutkan dan melakukan persiapan pemeriksaan laboratorium diagnostik
terkait pada gangguan sistem persarafan
10. Mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan
fisik terkait pada gangguan sistem persarafan
11. Mahasiswa dapat merumuskan masalah
(diagnosa keperawatan) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
12. Mahasiswa dapat menyusun rencana asuhan
keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
13. Mahasiswa dapat melakukan implementasi
keperawatan (kebutuhan dasar – lanjut) pada klien dengan gangguan sistem persarafan
14. Mahasiswa dapat melakukan evaluasi pada
klien dengan gangguan sistem persarafan
15. Mahasiswa dapat melakukan pencatatan /
pendokumentasian proses keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
persarafan
16. Mahasiswa dapat melakukan penyuluhan
kesehatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan di tatanan klinik –
komunitas
17. Mahasiswa dapat melakukan tindakan
kolaborasi dengan tim gizi untuk klien dengan gangguan sistem persarafan
18. Mahasiswa dapat mengelola pasien dengan
gangguan sistem persarafan
19. Mahasiswa mampu melakukan bimbingan
beribadah pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
20. Mahasiswa dapat melakukan riset
keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem persarafan
Semua tujuan tersebut diatas harus dapat dicapai oleh setiap mahasiswa
dengan spesifikasi kasus minimal/ dasar pada pasien dengan gangguan sistem
persarafan pada berbagaai tingkat usia dan dalam keadaan gawat darurat
sekalipun. Adapun kompetensi kasus minimal dalam blok persarafan antara lain
sebagai berikut:
NO
|
KOMPETENSI
KASUS
|
KET
|
1
|
Cedera kepala
|
Anak, Dewasa, Lansia dan
Gawat Darurat
Anak, Dewasa, Lansia dan
Gawat Darurat
|
2
|
Trauma leher
|
|
3
|
Epilepsi
|
|
4
|
Hidrosefalus
|
|
5
|
Peradangan/ infeksi
|
|
6
|
Stroke
|
|
7
|
Gbs
|
|
8
|
Tetanus
|
|
9
|
Kejang demam
|
|
10
|
Parkinson
|
|
11
|
Alzhaimer
|
|
12
|
Cereberal palsy
|
IV.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti berbagai
kegiatan akademik pada blok ini, maka diharapkan mahasiswa :
1.
Mampu
melakukan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem persarafan pada
setiap tahap perkembangan.
2.
Mampu
mengelola klien dengan masalah / gangguan sistem persarafan pada setiap tahap
perkembangan.
3.
Mampu
memberikan penyuluhan / pendidikan kesehatan pada klien dengan gangguan
sistem persarafan pada setiap tahap
perkembangan.
4.
Mampu
menganalisa perubahan yang terjadi pada klien yang mengalami gangguan/perubahan
sistem persarafan pada setiap tahap perkembangan.
5.
Mampu
memberikan asuhan keperawatan pada keluarga di masyarakat dengan memperhatikan
etik dan nilai-nilai social budaya serta keyakinan klien melalui komunikasi yang efektif dan
terapeutik
6.
Mampu
melakukan riset keperawatan sederhana pada pasien dengan gangguan sistem
persarafan
Bahan Kajian
|
Janin
|
Neonatus
|
Bayi-Anak
|
Dewasa
|
Lansia
|
|
Anatomi
|
Pembentukan sistem persarafan
|
Perkembangan sistem persarafan
|
Perkembangan sistem persarafan
|
Struktur normal
sistem persarafan
|
Degenerasi sistem persarafan
|
|
Fisiologi
|
|
Mekanisme kerja sistem persarafan
|
Mekanisme kerja sistem persarafan
|
Mekanisme kerja sistem persarafan
|
Mekanisme kerja sistem persarafan
|
|
Biologi
|
Konsepsi
Perkembangan sistem persarafan
|
|
|
|
|
|
Fisika
|
|
|
|
|
|
|
Biokimia
|
|
|
|
|
|
|
Patologi
|
Anencepalitis
|
Kejang demam
Hidrocepalus
|
Epilepsi
Meningitis
Ensefalitis
Polio
|
Stroke
Tetanus
Tumor otak
Cedera kepala
Cedera medula spinalis
Gillain Bare Sindrom
|
Mielopati
|
|
Farmakologi
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Terapi
rehabilitasi
|
|
|
KMB
|
|
|
|
Askep Stroke
Tetanus
Tumor otak
Guillain Bare
Sindrom
|
Askep Mielopati
|
|
Anak
|
Askep Anencepalitis
|
Askep Kejang demam
|
Askep Epilepsi, Meningitis, Ensefalitis, Polio
|
|
|
|
Gadar
|
|
|
|
Cedera kepala
Cedera medula
spinalis
Gagal nafas
|
|
|
Gizi
|
|
|
Diit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
KDM
|
Nyeri
|
|
Aman
|
Mobilisasi
Seksual
Komunikasi
|
|
|
Oksigenasi
|
Tidur istirahat
|
Cairan
elektrolit
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
PDK
|
Health
Education Persarafan
|
Penyuluhan
persarafan
|
|
|
|
|
VI. KEGIATAN UNTUK MENCAPAI KOMPETENSI
Kegiatan blok ini terdiri dari diskusi
tutorial, kuliah, diskusi, skill practice dan kunjungan dan kegiatan lapangan
(rumah sakit) dengan penugasan. Sebelum kegiatan tersebut dilakukan, mahasiswa
diminta membuat kontrak belajar yang berisi tanggung jawab dalam kedisiplinan,
berperilaku dan penyelesaian tugas-tugas tertentu. Untuk lebih detailnya
kegiatan-kegiatan selama blok ini akan dijelaskan sebagai berikut :
1.
Kuliah
Kuliah diberikan sesuai dengan jadwal dengan total jam 3
minggu sebesar 14 jam tatap muka. Tujuan kuliah adalah untuk memberikan dasar
pemahaman atau konsep ilmu tertentu yang sangat penting dalam membantu
mahasiswa memahami masalah atau skenario. Kuliah ini diberikan oleh pakar di
bidangnya masing-masing sesuai dengan topik kuliah dalam rangka mendukung
pencapaian kompetensi dalam blok.
2.
Diskusi Tutorial
Kegiatan diskusi tutorial
merupakan kegiatan utama dalam pembelajaran metode problem based learning.
Dalam kegiatan diskusi tutorial mahasiswa dihadapkan pada masalah yang terkait
dengan blok. Masalah tersebut ditampilkan dalam skenario yang mengangkat kasus
tertentu. Kegiatan diskusi dilakukan seminggu tiga kali. Pertemuan pertama
hanya melakukan brainstorming untuk
mengidentifikasi istilah atau key word
dan menetapkan masalah serta membagi tugas untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
atau memahami masalah. Pada pertemuan kedua diskusi mahasiswa mulai
menyampaikan pendapat dan melontarkan jawaban berdasarkan referensi sesuai
dengan tugasnya. Pertemuan terakhir mahasiswa menyelesaikan pertanyaan yang belum
terjawab sekaligus melakukan pendalaman dan critical appraisal.
3.
Jigsaw
Tujuan dilakukan jigsaw agar
mahasiswa mampu menyampaikan suatu materi secara jelas dan menjawab pertanyaan
yang diajukan, sehingga mahasiswa akan terbiasa menyampaikan dan menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh pasien atau keluarganya secara ilmiah dan akurat.
4. Skill Practice
Kegiatan skill practice/ latihan ketrampilan bertujuan untuk memberikan
berbagai ketrampilan yang relevan dengan tema blok. Ketrampilan tersebut sangat
diperlukan nantinya dalam menjalankan perannya di pelayanan keperawatan/
masyarakat kelak baik sebagai tenaga kesehatan maupun anggota masyarakat. Dalam
blok sistem persarafan akan diberikan
beberapa latihan ketrampilan seperti komunikasi efektif dalam memberikan
informasi, membuat keputusan kolaborasi dan kerjasama dengan sejawat.
5.
Kunjungan
Lapangan
Tujuan kunjungan lapangan blok sistem persarafan adalah untuk
mengetahui secara nyata bagaimana pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan sistem persarafan.
6.
Riset/penelitian sederhana
Riset sederhana berbasic studi
pustaka/studi literatur merupakan kompetensi dasar untuk mempersiapkan
mahasiswa dalam melakukan riset keperawatan di tingkat selanjutnya. Riset
sederhana juga dapat menjadi dasar evidence
based practise bagi perawat dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan sistem persarafan.
7.
Kegiatan
Lapangan
Kegiatan lapangan blok sistem persarafan
dilakukan selama 3 hari pada minggu ketiga. Tujuan kegiatan ini adalah untuk
membekali mahasiswa dengan nilai-nilai islam yang sesuai dengan profesi ners.
Kegiatan lapangan dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan :
o
Kultum
dan sholat berjamaah
o
Study
mandiri
VII. TUGAS DAN KEWAJIBAN MAHASISWA
Dalam proses diskusi tutorial mahasiswa memegang peran
utama. Dalam PBL mahasiswa ditempatkan sebagai individu yang tahu kebutuhan
belajarnya sehingga mereka harus bisa memanfaatkan sumber belajar dengan baik
seperti buku, internet, pasien, dosen dan jurnal. Metode PBL menerapkan konsep student center learning
dimana mahasiswa sebagai subyek pendidikan harus aktif dalam belajar mandiri
secara individu dan kelompok dalam memahami masalah atau skenario. Mahasiswa
tidak terbatas hanya mendapatkan materi ilmu pengetahuan dari dosen. Dosen
hanya menjadi salah satu sumber belajar dari sekian banyak sumber belajar yang
tersedia. Mahasiswa harus dituntut aktif untuk membaca dan mengakses informasi
sesuai dengan tujuan belajar dalam blok untuk mendapatkan informasi
sebanyak-banyaknya. Dengan adanya skenario yang berisi masalah dalam praktek
ners diharapkan akan mendorong mahasiswa untuk menelusuri referensi sebanyak
mungkin sehingga bisa mengembangkan pengetahuan mahasiswa itu sendiri.
Mahasiswa juga dituntut untuk selalu antusias dalam membaca buku referensi dan mampu
memotivasi diri untuk selalu belajar.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang mahasiswa
untuk menunjang keberhasilan diskusi tutorial adalah sebagai berikut :
1.
Membaca
dan memahami tujuan blok ini.
2. Membaca
dan memahami scenario yang sudah diberikan dengan cermat, sehingga mampu
menentukan prioritas masalah yang dihadapi
3.
Menetapkan prioritas masalah yang dihadapi
4. Mengemukakan pendapat sebanyak-banyaknya tentang
kemungkinan penyebab masalah tersebut dan mencari jalan keluarnya
5.
Mencari
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut
6.
Membuat
simpulan tentang apa yang didiskusikan
7.
Selalu
melakukan re-check atas hasil diskusi dengan referensi
8.
Aktif
dan terampil dalam mengemukakan pendapat dan gagasan
9.
Mengerjakan
tugas blok dan dimumpulkan yang diberikan
tutor untuk pengayaan materi
a.Minggu I
b. Minggu II
c.Minggu III
d. Minggu IV
10. Memasukan hasil belajar kedalam blog
masing-masing
VIII. TUTOR
Dalam kegiatan diskusi tutorial, tutor berperan sebagai
fasilitator dalam proses pembelajaran mahasiswa. Tutor tidak harus seorang ahli
mengenai masalah yang dibahas dalam diskusi akan tetapi tutor berperan dalam
memandu mahasiswa untuk mencapai tujuan belajar. Interaksi tutor dan mahasiswa
harus berjalan intensif yang diperlukan dalam menciptakan dinamika kelompok
yang baik.
Tutor perlu membekali diri dengan beberapa hal penting demi
kelancaran diskusi dan tercapainya kelompok yang efektif, antara lain :
1.
Dasar-dasar
pendidikan secara teori atau praktek
2.
Memahami
dinamika kelompok
3.
Memahami
penilaian belajar, baik dasar penilaian, metode penilaian atau evaluasi
4.
Memahami
sumber belajar dan cara mengakses informasi dengan cepat dan tepat
5.
Ketrampilan
manajerial
IX. SEVEN JUMPS
Untuk melaksanakan Problem
Based Learning, ada 7 langkah (seven jumps) yang bisa ditempuh untuk mencapai
tujuan pembelajaran, yaitu :
1.
Identifikasi
dan klarifikasi istilah dalam skenario.
2.
Menetapkan
masalah.
3.
Masalah
adalah hal apapun dalam skenario dan yang berkaitan, yang dituangkan dalam
bentuk pertanyaan, pernyataan atau hipotesis.
4.
Menganalisis masalah (merinci
dan menjelaskan masalah dengan brainstorming berdasar prior knowledge)
5.
Mengorganisir
penjelasan masalah secara skematik (mind
mapping, flowchart, dll bukan narasi)
6.
Menetapkan
tujuan belajar
7.
Belajar mandiri untuk mencapai tujuan belajar
berdasar sumber informasi
8.
Memaparkan,
membahas, dan menata kembali informasi yang diperoleh melalui forum diskusi
studi mandiri, dan tutorial, serta di seminar kelas.
X. EVALUASI DAN SISTEM PENILAIAN
Sistem penilaian dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi
oleh mahasiswa selama mengikuti proses pembelajaran. Aspek yang dinilai
meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Sistem penilaian bersifat
proporsional artinya penilaian pencapaian kompetensi oleh mahasiswa dalam satu
kegiatan pembelajaran sesuai dengan prosentase distribusi tujuan pembelajaran
blok dalam tiap kegiatan blok. Penghitungan nilai akhir blok dilakukan secara
digital dengan program komputer dengan soft
ware yang khusus dibuat untuk format penilaian
XI. KOMPONEN PENILAIAN
Nilai yang diperoleh mahasiswa
berupa nilai blok (untuk bidang yang berkaitan dengan keperawatan) dan nilai
mata kuliah (Keperawata anak, keperawatan dewasa, keperawatan lansia,
keperawatan gadar dan pendidikan kesehatan). Nilai blok diperoleh setelah
mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dalam blok tertentu.
Komponen penilaian
blok persarafan adalah sebagai berikut :
Nilai yang diperoleh mahasiswa berupa nilai blok (untuk bidang yang
berkaitan dengan keperawatan) dan nilai mata kuliah. Nilai blok diperoleh
setelah mahasiswa menyelesaikan seluruh kegiatan pembelajaran dalam blok
tertentu. Komponen nilai blok adalah sebagai berikut :
1.
Berasal
dari kuliah terutama untuk soal-soal ujian, diskusi kelompok, praktikum,
kegiatan pengenalan klinik atau penugasan.
2.
Jumlah
soal dari masing-masing materi tersebut berdasarkan prosentase distribusi
tujuan pembelajaran blok ke dalam kegiatan blok.
3.
Penanggung
jawab : Tim Blok
4.
Rumusan
penilaian dapat dijabarkan sebagai berikut :
a. Nilai Tutorial
-
Persentase : 10 % dari blok
-
Kehadiran
tutorial 75 % sebagai syarat untuk
penilaian tutorial
-
Kehadiran kurang dari 75% mahasiswa tidak mendapatkan nilai tutorial
-
Penilaian
dilakukan selama proses diskusi yang dibimbing oleh tutor
-
Penanggung
jawab : Tutor
b. Nilai Paper/ Tugas Individu :
-
Persentase : 10 % dari blok
-
Penanggung
jawab : Tutor
c. Nilai Seminar/Kelompok
-
Persentase :
10 % dari blok.
-
Penanggung
jawab : Dosen pembimbing
d.
Nilai
Kegiatan Lapangan (Sholat Berjama’ah).
-
Persentase
: 10 % dari
nilai blok
-
Penanggung
jawab : Tutor
e. Ujian Responsi
-
Persentase :
15 %
-
Syarat
kehadiran mahasiswa 75% .
-
Jumlah
soal 6 kasus : 6 kasus sistem
persyarafan
-
Materi
soal dari kuliah dan diskusi tutorial.
-
Penanggung
Jawab : Tutor
f. Ujian Kognitif
-
Persentase : 20 %
-
Ujian
2 minggu sekali
-
Penanggung
Jawab : Pemateri
g. Ujian Skill Lab / Osca
-
Persentase
: 25 %
-
Ujian
di akhir Blok
-
Penanggung
jawab : Team
Formula Penilaian :
Nilai
= NTt x 10% + NT x 10% + NS x 10% + NL x 10 % + NR x 15 % + NUT x 20 % x NUL
x 25 %
|
Jika mahasiswa tidak dapat
mengikuti kegiatan blok dengan sempurna, tidak ada proses mengulang kegiatan tersebut di tahun yang sama.
Nilai akhir yang dicapai
mahasiswa setelah menempuh semua kegiatan blok ditetapkan berdasarkan standar
yang berlaku di perguruan tinggi, yaitu :
No
|
Nilai
|
Lamb
|
Mutu
|
No
|
|
Lamb
|
Mutu
|
1
|
80 - 100
|
A
|
4
|
5
|
60 -64
|
C
|
2
|
2
|
75 - 79
|
B+
|
3.5
|
6
|
55 -
59
|
D+
|
1.5
|
3
|
70 -
74
|
B
|
3
|
7
|
50 -
54
|
D
|
1
|
4
|
65 -
69
|
C+
|
2.5
|
8
|
<
50
|
E
|
0
|
XII. RESOURCES PERSON
NO
|
NAMA
|
HP
|
PJ
|
1.
|
Herniyatun,S.Kp,M.Kep,Sp.Mat
|
02875521822
|
Supervisor
|
2.
|
Safrudin Agus N,S.Ke,Ns
|
081328641777
|
Supervisor
|
3.
|
Dadi Santosa, S.Kep,Ns
|
081327973555
|
Ko. Blok
|
4.
|
Isma Yuniar,S.Kep,Ns
|
081328401089
|
Anak
|
5.
|
Ning Iswati,S.Kep,Ns
|
08156912174
|
PDK
|
6.
|
Cahyu Septiwi,S.Kep,Ns
|
08156262540
|
KMB
|
7
|
Dadi Santosa, S.Kep,Ns
|
08122824315
|
Lansia
|
8
|
Podo Yuwono, S.Kep,Ns
|
08886661131
|
Gadar
|
XII. FASILITATOR / TUTOR GROUP
1. Group I : Bambang Utoyo, S.Kep.Ns
2. Group II :
Podo Yuwono,S.Kep,Ns
3. Group III :
Tri Sumarsih,S.Kep,Ns
4. Group IV : Dadi Santoso,S.Kep,Ns
5. Group V : Ning Iswati, S.Kep.Ns
6. Group VI : Rina Saraswati,S.Kep,Ns
XIII. FASILITATOR LAB SKILL
1.
Group I, II :
Retno Kusumaningtyas,S.Kep,Ns
2.
Group III,IV :
Retno Nugroho,S.Kep,Ns
3.
Group V, VI :
Wuri S,Kep,Ns
REFERENSI
Betz, Cecily L dan Sowden, Linda L. 2002.Keperawatan
Pediatrik, Edisi 3,EGC : Jakart
Mansjoer Arif, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Jilid 2, Media Aesculapius :
Rauf , Syarifuddin, 2002, Catatan Kuliah Nefrologi Anak, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK UH : Makssar
Smeltzer, Suzanne C, 2001, Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth, edisi 8, Volume 2, EGC :
Long, B.C. Essential of medical – surgical nursing : A
nursing process approach. Alih bahasa : Yayasan IAPK. Bandung : IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli
diterbitkan tahun 1989)
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1999)
Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology. Alih bahasa : Pendit, B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996)
Suyono, S, et al. Buku ajar ilmu penyakit dalam. Edisi ketiga. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001
Reeves, C.J., Roux, G., Lockhart, R. Medical – surgical nursing. Alih bahasa : Setyono, J. Jakarta: Salemba Medika; 2001(Buku asli diterbitkan 2001 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar