Minggu, 30 Desember 2012

Visi dan Misi Rumah Sakit PKU Muhamamdiyah Gombong


Visi dan Misi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta


V I S I
Menjadi rumah sakit Islam yang berdasar pada Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, dan sebagai rujukan terpercaya di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah dengan kualitas pelayanan kesehatan yang Islami, profesional, cepat, nyaman dan bermutu, setara dengan kualitas pelayanan rumah sakit - rumah sakit terkemuka di Indonesia dan Asia

M I S I
  1. Mewujudkan derajad kesehatan yang optimal bagi semua lapisan masyarakat melalui pendekatan pemeliharaan, pencegahan, pengobatan, pemulihan kesehatan secara menyeluruh sesuai dengan peraturan/ketentuan perundang-undangan.
  2. Mewujudkan peningkatan mutu bagi tenaga kesehatan melalui sarana pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan secara profesional dan sesuai tuntunan ajaran Islam
  3. Mewujudkan da’wah Islam, amar ma’ruf nahi munkar di bidang kesehatan dengan senantiasa menjaga tali silaturrahim, sebagai bagian dari da’wah Muhammadiyah.

Profil Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta


Profile

VISI & MISI RSUP DR SARDJITO
 
Menjadi salah satu Rumah Sakit unggulan dalam bidang Pelayanan, Pendidikan dan Penelitian di Asia Tenggara yang bertumpu pada kemandirian
  1. Memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu dan terjangkau  masyarakat,
  2. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan untuk menghasilkan SDM yang berkualitas,
  3. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan IPTEKDOKKES yang  berwawasan global,
  4. Meningkatkan kesejahteran karyawan, dan
  5. Meningkatkan pendapatan untuk menunjang kemandirian RS
 
ISU STRATEJIK
 
  • Meningkatnya isu medical error dan tuntutan malpraktek (risk management, risk based medical audit & patients safety)
  • Kesiapan tanggap Darurat Medis (flu burung, HIV-AIDS, gizi buruk, bencana)
  • Sistem menjaga mutu (continues quality improvement)
  • Manajemen rekam medik & manajemen biaya pelayanan berbasis kinerja, mutu & efisiensi (Case mix-DRG’s)
  • Pelayanan Maskin
  • Integrasi SIM- RS (Sub sistem front & back office, PPATRS-Askes)
  • Manajemen Aset
  • Remunerasi dan performance appraisal
 
KEBIJAKAN
 
  • Menuju terwujudnya Good Corporate dan Good Clinical Governance;
  • Menuju pelayanan RS yang ber-etika, ramah lingkungan dan mengutamakan keselamatan pasien (Patient Safety);
  • Mewujudkan mutu pelayanan dan sistem pembiayaan berbasis kinerja, mutu & efisien (Sistem Case-Mix) ;
  • Mewujudkan Citra Rumah Sakit sebagai Mitra Terpercaya Menuju Sehat;
  • Menuju terwujudnya RS yang kompetitif dan berwawasan global.
 
RSUP DR. SARDJITO
 
  • RS Pendidikan Klas A
  • RS Rujukan DIY dan Jawa Tengah Selatan
  • 23 SMF (Staf Medis Fungsional)
  • 29 Instalasi
  • Jumlah tempat tidur : 750 bed
    • VVIP : 2  TT
    • VIP : 93 TT
    • Klas Utama : 48 TT
    • Klas I : 88 TT
    • Klas II : 244 TT
    • Klas III : 275 TT
 
SUSUNAN DEWAN PENGAWAS
 
  • Ketua :Sri Sultan Hamengku Buwono X
     
  • Sekretaris :Nunuk Pusorowati,SKM.,M.Kes
     
  • Anggota :
    Prof. dr. Sri Suparyati Sunarto, Sp.A(K), Ph.D
    dr. H. Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes
    dr. Budi Riyanto, M.Sc, Sp.PD.KTI
    Drs. Rudy Widodo, M.A
 
KOMPOSISI SDM RSUP DR SARDJITO
 
2.966 karyawan
  1. SKM : 21 orang
  2. Terapi fisik : 30 orang
  3.  Farmasi : 36 orang
  4. Gizi : 99 orang
  5. Tehnisi Medik : 158 orang
  6. Medis : 268 orang
  7. Dokter Residen : 689 orang
  8. Keperawatan : 874 orang
  9. Non Medis : 771 orang
 
Upaya Membangun Komitmen SDM
 
Penyelenggaraan komunikasi internal yang efektif & efisien
Peningkatan kepercayaan (trust) dari pelanggan internal & eksternal
Manajemen 3C (Complain, Crisis, Conflict)
Problem Solving Orientation & Peningkatan Citra RS

Selengkaptnya silahkan Akses di http://
sardjitohospital.co.id/

Sabtu, 22 Desember 2012

5 Hal wanita ingin bercinta

Jakarta, Untuk urusan seks, wanita memang dikenal banyak maunya tapi juga tak mudah dipahami. Namun jika setiap pria mau mengeksplor setiap aspek seksual yang ada pada pasangannya, dijamin kedua pihak akan merasakan kepuasan seksual yang luar biasa.

Agar semakin pintar memahami pasangan, cek juga 5 hal penting yang wanita benar-benar inginkan saat bercinta seperti dikutip dari mid-day.com, Sabtu (22/12/2012) berikut ini.

1. Tak usah pakai peluk-cium, langsung bercinta saja
Tim peneliti mengungkap bahwa pelukan dan ciuman saat bercinta itu jauh lebih penting bagi pria ketimbang wanita.

Lagipula pria yang sering berciuman dan berpelukan dengan pasangannya dilaporkan tiga kali lebih bahagia ketimbang rekan-rekan mereka yang jarang melakukannya dengan istrinya. Sebaliknya wanita menganggap aksi semacam itu hanya memberikan sedikit pengaruh terhadap kebahagiaan mereka.

Uniknya, pria lebih suka mengatakan jika mereka bahagia dengan hubungan yang dijalaninya, sedangkan wanita lebih suka mengaku puas dengan kehidupan seksualnya.

2. Suka menonton video seks gay
Mungkin bukan hal yang mengejutkan jika sejumlah pria normal suka menonton video porno lesbian. Tapi sebuah studi dari India menemukan bahwa beberapa wanita normal juga mengaku terangsang ketika melihat video porno yang dibintangi gay.

3. Ingin pasangannya pandai mencium
"Wanita berciuman untuk menciptakan ikatan dengan pasangannya, termasuk menilai apakah pria yang diciumnya itu adalah calon pasangan yang potensial atau tidak. Sebaliknya, pria menggunakan ciuman sebagai sarana untuk memutuskan hubungannya dengan seseorang," ungkap Susah Hughes, psikolog dari Albright College, Pennsylvania.

Itulah sebabnya ketika wanita merasa calon pasangannya adalah pencium yang buruk maka ia bisa saja meninggalkannya, sedangkan pria tak terlalu peduli dengan hal itu. Pria tetap mau bercinta dengan seorang wanita, meskipun mungkin ia pencium yang buruk.

"Peneliti menduga bahwa pria menganggap bahwa basah tidaknya ciuman yang ia lakukan dengan seorang wanita adalah indeks dari tingkat gairah seksualnya, sama halnya ketika berhubungan seksual," terang Hughes.

4. Naksir pria yang sudah beristri atau punya pacar
Sebuah studi dari Oklahoma State University telah membuktikan bahwa wanita lebih suka mendekati pria yang telah menikah atau memiliki kekasih.

Selama studi, peneliti memperlihatkan sebuah gambar seorang pria atau wanita yang menarik pada partisipan. Separuh partisipan diberitahu jika pria/wanita yang ada di gambar itu masih lajang sedangkan separuhnya lagi tidak diberitahu apa-apa.

Hasilnya, peneliti Dr Melissa Burkley dan Jessica Parker mengungkap bahwa 90 persen partisipan wanita menganggap pria yang dikatakan sudah menjalin suatu hubungan lebih menarik dan hanya 59 persen partisipan yang menyukai pria lajang. Dengan kata lain wanita lebih tertarik pada target yang sudah terikat dengan orang lain ketimbang target tunggal.

5. Kata-kata lucu atau bercanda
Jika lain kali Anda berupaya mendekati seorang gadis, jangan ragu-ragu untuk melontarkan kalimat guyonan karena mereka sangat menyukainya. Lagipula bagi mereka hal itu menunjukkan seberapa besar selera humor Anda.

Menurut sebuah studi, 6 dari 10 wanita lebih cenderung jatuh hati pada seorang pria jika si pria bisa mengucapkan satu kalimat bercanda yang menurutnya lucu.

Tapi bukan berarti semua kalimat lucu bisa 'meluluhkan' hati wanita. Begitu pula tergantung pada karakter wanita yang Anda dekati itu.

Lewat polling lain yang melibatkan 4.000 orang dewasa juga terungkap bahwa 4 dari 10 wanita masih memacari atau menikahi pria yang pertama kali mendekatinya dengan kata-kata lucu

Sumber : http://health.detik.com/read/2012/12/22/155511/2125318/1390/apa-sih-yang-wanita-inginkan-saat-bercinta-cek-5-hal-ini

Jumat, 21 Desember 2012

Manfaat Buah Jeruk



Siapa sih yang gak tahun namanya buah jeruk? Jeruk  salah satu buah yang sangat populer di seluruh belahan dunia ini. Untuk mendapatkannya juga mudah, sebab buah jeruk sekarang sudah dapat dibudidayakan setiap musim. Mengapa alasan jeruk sangat diminati oleh kita? Mari kita pelajari bersama tentang Jeruk.

Tak hanya cocok dijadikan camilan sehat, buah yang memiliki rasa asam manis ini juga kerapkali dijadikan bahan resep utama dalam berbagai hidangan. Bahkan kini, jus jeruk sering dijadikan bagian menu utama yang tak terlupakan saat sarapan.
Jeruk tersedia dalam dua kategori, manis dan pahit. Biasanya, jeruk dengan tekstur kulit mulus dan agak berat memiliki kandungan air lebih tinggi daripada jeruk dengan tekstur kulit seperti spons dan memiliki berat ringan.
Cari tahu khasiat jeruk lainnya berikut ini, seperti dikutip dari: vivanews.
Sumber vitamin C; Vitamin C, juga penting sebagai sistem kekebalan tubuh, baik untuk menangkal flu dan mencegah infeksi telinga berulang. Satu jeruk memiliki pasokan 116,2 persen dari nilai harian untuk asupan vitamin C. Vitamin C bermanfaat untuk menurunkan risiko kanker usus besar karena bisa membantu mengusir radikal bebas yang menyebabkan kerusakan pada DNA.

Antioksidan untuk kesehatan kulit. Antioksidan dalam jeruk membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas yang bisa menimbulkan tanda-tanda penuaan. Satu buah jeruk sehari dapat membantu Anda mempertahankan keremajaan kulit meski usia sudah beranjak 50 tahun.

Kaya Vitamin B6Vitamin ini membantu mendukung produksi hemoglobin dan juga membantu menjaga tekanan darah tetap normal karena adanya magnesium. Menurut sebuah studi oleh peneliti AS dan Kanada, senyawa yang ditemukan dalam kulit buah jeruk yang disebut Polymethoxylated flavon (PMFs) juga memiliki potensi untuk menurunkan kolesterol lebih efektif dan tanpa efek samping daripada beberapa resep obat lainnya.

Serat jeruk untuk cegah diabetes, Serat dalam jeruk membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Karena itulah, jeruk aman dijadikan makanan selingan sehat bagi penderita diabetes. Gula buah alami dalam jeruk, fruktosa, dapat membantu menjaga kadar gula darah tetap normal.

Kaya beta-cryptoxanthin; Mengkonsumsi makanan yang kaya akan beta-cryptoxanthin, sebuah karotenoid dalam buah dan sayuran berwarna oranye-merah yang banyak ditemukan pada jeruk, jagung dan labu bisa menurunkan risiko serangan kanker paru-paru

Kamis, 21 Juni 2012

Ringkasan Patofisiologi Darah 2

PATOFISIOLOGI DARAH 2 Dr. Suparyanto, M.Kes http://dr-suparyanto.blogspot.com PATOFISIOLOGI DARAH 2 LEUKOSIT Fungsi utama leukosit pertahanan melawan infeksi Macam leukosit: granulosit (neutrofil, eosinofil dan basofil), agranulosit (limfosit dan monosit) Leukositosis: jumlah lekosit lebih dari normal (>10.000/mm3) Leukopenia: jumlah leukosit kurang dari normal (<5.000/mm3) GANGGUAN LEUKOSIT LEUKEMIA Leukemia → penyakit neoplastik sumsum tulang (proliferasi lekopetik) Tanda: diferensiasi dan proliferasi sel induk hematopoitik (sel limfoblast) di sumsum tulang Klasifikasi berdasarkan FAB (French-American-British) Leukemia Limfoblastik akut (banyak pada anak) Leukemia Mieloblastik akut (banyak pada dewasa) ETIOLOGI LEUKEMIA Penyebab dasar tidak diketahui Jarang familial (meningkat pada saudara kandung) Radiasi Zat kimia (benzen, arsen, pestisida, kloramfenikol, fenilbutazon, agen antineoplastik) LEUKEMIA AKUT Proliferasi sistem lekopetik → Mendesak sistem eritropetik →anemia Mendesak trombopetik → trombopeni Gejala:lemah, demam, anoreksia, nyeri pada sendi Tanda: pucat, purpura, splenomegali, hepatomegali, limfadenopati Gejala klinis: Penurunan sel hematopoitik (granulosit dan trombosit) Infeksi (selulitis, pneumonia, infeksi oral, abses perirektal, septikemia) dan perdarahan Menggigil, demam, takikardi, takipnea Pengobatan: kemoterapi, transplantasi sumsum tulang Leukemia Granulositik Kronik (LGK) atau Leukemia Mielositik Kronik (LMK) → 15% pada dewasa Gangguan mieloproliferatif (mieloblast) sumsum tulang Kromosom Philadelphia (Ph) → merupakan contoh perubahan sitogenetik pada 85% pasien leukemia mieloid kronik, leukemia limfoid atau mielositik akut LEUKEMIA KRONIK Gejala: hipermetabolik: kelelahan, penurunan BB, tidak tahan panas, splenomegali, anemia, takikardia, pucat, nafas pendek Pengobatan: kemoterapi, transplatasi sumsum tulang LIMFOMA Limfoma → keganasan sistem limfatik Penyebab: tidak diketahui, imunodefisiensi, terpapar herbisida, pestisida, pelarut organik (benzen) Berdasarkan histopatologi mikroskopik dan kelenjar limfe yang terserang dibedakan: limfoma Hodgkin dan non-Hodgkin STADIUM LIMFOMA HODGKIN Stadium 1: mengenai satu regio kelenjar limfe Stadium 2: mengenai dua atau lebih kelenjar limfe berdekatan atau 2 kel limfe berjauhan Stadium 3: mengenai diatas dan dibawah diafragma, tetapi masih terbatas pada kel limfe Stadium 4: keterlibatan difus organ ekstralimfatik (sumsum tulang, hati) LIMFOMA HODGKIN Penyebab: belum diketahui Gambaran histologis: sel Reed Sternberg yang merupakan sel berinti dua atau lebih nukleoli besar (ciri khas limfoma Hodgkin) Gejala: pembesaran kel limfe (servikal dan supraclavikular) teraba seperti karet, tidak nyeri tekan, batuk kering, nafas pendek, demam, keringat malam, anoreksia, kakeksia, kelelahan Pengobatan: kemoterapi LIMFOMA NON HODGKIN 70% → berasal dari sel B Gejala: demam, penurunan BB, keringat malam, limfadenopati difus tanpa sakit, efusi pleura, anoreksi, mual, hematemesis Pengobatan: kemoterapi MULTIPLE MIELOMA Multiple mieloma: neoplastik sel plasma Manifestasinya adalah proliferasi sel plasma imatur dan matur dalam sumsum tulang Penyebab: tidak diketahui Gambaran diagnosa: >10% sel plasma di sumsum tulang Sel plasma dalam tulang atau biopsi jaringan lunak Adanya protein mieloma pada imunoelektroforesis urine atau plasma Adanya lesi tulang pada radiogram rangka Hapusan perifer ditemukan sel mieloma Gejala: Tumor atau asimtomatis, anemia, hiperkalsemia Peningkatan globulin abnormal → gangguan penglihatan, sakit kepala, mengantuk, mudah marah, kebingungan Perdarahan, nyeri tulang (destruksi dan faktur patologis) Pengobatan: kemoterapi HEMOSTASIS Hemostasis dan koagulasi adalah serangkaian komplek reaksi yang menyebabkan pengendalian perdarahan melalui pembentukan trombosit dan bekuan fibrin pada tempat cidera Bekuan diikuti oleh resolusi (lisis bekuan) dan regenerasi endotel FAKTOR PEMBEKUAN I →Fibrinogen II → protrombin III → Tromboplastin IV → kalsium V → Akselerator plasma globulin VII → Akselerator konversi proteombin serum VIII → Globulin anti hemolitik IX → Faktor Christmas X → Faktor Stuart Prower XI → Pendahulu Tromboplastin Plasma XII → Faktor Hageman XIII → Faktor Penstabil Fibrin Faktor pembekuan, kecuali faktor III (tromboplastin jaringan) dan faktor IV (Calsium) → merupakan protein plasma yang berada dalam sirkulasi Tromboplastin jaringan (Faktor III) → dilepas oleh pembuluh darah yang cedera → disebut Faktor Ekstrinsik Faktor Instrinsik → faktor pembekuan yang ada dalam plasma darah HEMOSTASIS Hemostasis dan koagulasi melindungi individu dari perdarahan masif akibat trauma Pada keadaan abnormal, dapat terjadi perdarahan yang mengancam jiwa atau trombosis yang menyumbat cabang pembuluh darah Pada saat cedera, tiga proses utama yang menyebabkan hemostasis adalah: Vasokonstriksi sementara Reaksi trombosit yang terdiri atas adhesi, reaksi pelepasan, dan agregasi trombosit Aktivasi faktor pembekuan Koagulasi dimulai dalam keadaan homeostatik oleh cedera vaskuler Vasokontriksi merupakan respon segera terhadap cedera, diikuti dengan adhesi trombosit pada kolagen didalam dinding pembuluh darah yang cedera ADP (agregasi adenosin difosfat) dilepas oleh trombosit yang menyebabkan agregasi Trombin merangsang agregasi trombosit Faktor III trombosit juga mempercepat pembekuan plasma BAGAN FASE KOAGULASI HEMOSTASIS Setelah pembentukan bekuan, penghentian pembekuan darah lebih lanjut penting untuk menghindari keadaan trombotik yang tidak diinginkan yang disebabkan oleh pembentukan bekuan sistemik yang berlebihan Antikoagulan yang terdapat secara alami adalah antitrombin III (ko-faktor heparin), protein C dan S Sistem fibrinolitik diaktivasi oleh trombin yang ada didalam sirkulasi, yang memecah fibrinogen menjadi monomer fibrin Aktivasi trombin yang berlebihan mengakibatkan berkurangnya fibrinogen, trombositopenia, berkurangnya faktor koagulasi, dan fibrinolisis HEMOFILIA Hemofilia → gangguan koagulasi herediter → berepisode sebagai perdarahan intermiten Hemofilia → akibat mutasi gen faktor VIII (Hemofili A) atau faktor IX (Hemofili B) → kedua gen terletak di kromosom X → gangguan resesif terkait X Pengobatan: meningkatkan faktor VIII atau IX dan mencegah komplikasi PENYAKIT VON WILLEBRAND Penyakit Von Willebrand → gangguan koagulasi herediter (autosomal resesif) Terjadi penurunan Faktor VIII Pengobatan: meningkatkan faktor VIII DIC (DISEMINATA INTRAVASKULER COAGULATION) DIC → merupakan sindrom kompleks, dimana plasma darah yang harusnya cair berubah jadi bekuan akibat terbentuknya trombi fibrin difus, yang menyumbat mikrovaskuler tubuh DIC disebabkan masuknya aktivator koagulasi (tromboplastin) kedalam sirkulasi: solusio plasenta, tumor, luka bakar, cedera remuk Pengobatan: Heparin (antikoagolan) REFERENSI Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6

Ringkasan Patofisiologi Darah 1

PATOFISIOLOGI DARAH 1 Oleh Dr. Suparyanto, M.Kes http://dr-suparyanto.blogspot.com PATOFISIOLOGI DARAH 1 DARAH Darah merupakan CES, sebagai medium pertukaran zat antar sel didalam tubuh dan lingkungan interna Darah terdiri komponen sel dan cairan Cairan darah disebut plasma terdiri 91% air dan 9% zat padat Fungsi plasma sebagai medium transport KOMPONEN PLASMA DARAH Protein: albumin, globulin, Faktor pembekuan: fibrinogen, trombin Enzim, hormon Unsur organik: lemak netral, fosfolipid, kolesterol, glukosa Unsur anorganik: mineral KOMPONEN SEL DARAH Eritrosit: transport O2 dan CO2 Leukosit: imunitas (fagositosis) Trombosit: hemostasis (pembekuan) HEMATOPOIESIS Hematopoiesis: proses pembentukan dan pematangan sel darah Induk sel darah: sel pluripoten Proeritroblas → calon eritosit Megakarioblast → calon trombosit Monoblas → calon monosit Meiloblas → calon lekosit bergranula (neutrofil, basofil, eosinofil) Limfoblas → calon leukosit B dan T Sel pluripoten → proeritroblas → normoblas basofilik → normoblas polikromatofilik → normoblas ortokromatik → retikulosit →eritrosit Sel pluripoten → megakarioblas → promegakariosit →megakariosit → trombosit Sel pluripoten → promonosit → monosit Sel pluripoten → meioblas → promeilosit → pecah jadi 3 macam sel Promeilosit → meilosit eosinofilik → eosinofil Promeilosit → meilosit neutrofilik → metameilosit neutrofilik →neutrofil batang → neutrofil segmen Promeilosit → meilosit basofilik → basofil Sel pluripoten → limfoblas → prolimfosit → pecah jadi 2 macam sel Prolimfosit → bursa ekuivalen → limfosit B → sel plasma Prolimfosit → timus → limfosit T PEMERIKSAAN DARAH Hitung sel darah Eritrosit: 3,6 –5,4 juta /mm3. (polisitemia → diatas normal, anemia → dibawah normal) Leukosit: 5.000 – 10.000 /mm3, (lekositosis → diatas normal, lekositopenia →dibawah normal) Trombosit: 150.000 – 350.000 /mm3 (trombositosis → diatas normal, trombositopenia →dibawah normal) MORFOLOGI SEL DARAH Anisositosis → menyatakan variasi ukuran sel yang abnormal Poikilositosis → variasi bentuk sel yang abnormal Polikromasia → eritrosit yang memiliki distribusi warna yang berbeda Normokromia → warna normal, mencerminkan kadar Hb yang normal dalam eritrosit Hipokromia → warna pucat, anemia HEMOGLOBIN Zat warna darah (dalam eritrosit) Jumlah normal laki-laki : 13,5 – 17,5 g/dl, sedang pada wanita : 12 – 16 g/dl Jumlah kurang dari normal: anemia Macam hemoglobin: HbA: hemoglobin dewasa normal HbF: hemoglobin fetal HbS: hemoglobin sel sabit Hb: hemoglobin Memphis PEMERIKSAAN DARAH Hematokrit / volume packed sel: volume darah lengkap yang terdiri dari eritrosit Normositik: ukuran sel normal Mikrositik: ukuran sel kecil Makrositik: ukuran sel besar Hitung retikulosit: mencerminkan aktifitas sumsum tulang Retikulosit: eritrosit imatur Pemeriksaan aspirasi sumsum tulang: untuk memperkirakan dosis kemoterapi dan terapi radiasi pada penderita keganasan hematologik Analisis sitogenetik perlu untuk diagnosis, pengobatan, respon pengobatan dan potensi remisi (penyembuhan) ERITROSIT Bentuk lempeng bikonkaf, tidak berinti, dilapisi membran tipis. Jumlah normal eritrosit : 3,6 –5,4 juta /mikro liter. Produksi eritrosit dirangsang oleh hormon glikoprotein, eritropoitin (dibuat ginjal) Umur eritrosit kira-kira 120 hari GANGGUAN ERITROSIT Anemia: jumlah kurang dari normal Polisitemia: jumlah eritrosit yang terlalu banyak Anemia bukan diagnosa, tetapi cerminan perubahan patofisiologik Gejala anemia: pucat, tachikardi, bising jantung, angina, iskemia miokard, dispnea, kelelahan MACAM ANEMIA (KLASIFIKASI MORFOLOGIK) Anemia normokromik normositik → warna normal (Hb), bentuk normal Causa: kehilangan darah akut, hemolisis, penyakit kronis (infeksi, gangguan endokrin, gangguan ginjal, kegagalan sumsum tulang, metastase pd sumsum tulang) Anemia normokromik makrositik → warna normal (Hb), bentuk besar Penyebab : defisiensi vit B12, asam folat, kemoterapi kanker Anemia hipokromik mikrositik: warna kurang (Hb), bentuk kecil Causa: defisiensi besi, sideroblastik (siderosit: eritosit muda pada sumsum tulang), kehilangan darah banyak, thalasemia (gangguan sintesa globin) Peningkatan hilangnya eritrosit Perdarahan → trauma, ulkus, polip, keganasan, hemoroid, menstruasi Penghancuran eritrosit (hemolisis) → anemia sel sabit, thalasemia (gangguan sintesis globin), sferositosis (gangguan membran eritrosit), defisiensi enzim (G6PD, piruvatkinase), transfusi, malaria, hipersplenisme, luka bakar, katup jantung buatan Gangguan produksi eritrosit (diseritropoiesis) Keganasan: metatastik, leukemia, limfoma, meiloma multiple, reaksi obat, zat kimia toksik, radiasi Penyakit kronis: ginjal, hati, infeksi, defisiensi endokrin, defisiensi vit B12, asam folat, vit C, besi ANEMIA APLASTIK Anemia aplastik → gangguan pada sel induk di sumsum tulang, produksi sel-nya tidak mencukupi Mengancam jiwa Causa: kongenital, idiopatik, virus Pansitopenia Eritrosit normokromik normositik Gejala: Anemia: lelah, lemah, nafas pendek Trombositopenia: ekimosis dan petekie (perdarahan dibawah kulit), epistaksis (mimisan), perdarahan saluran cerna, kemih dan kelamin, sistem saraf Lekopenia: kerentanan dan keparahan infeksi (bakteri, virus dan jamur) Pengobatan: Transplantasi sumsum tulang ANEMIA DEFISIENSI BESI Morfologis: mikrositik hipokromik Causa: menstruasi, hamil, asupan besi kurang, vegetarian, gangguan absorbsi (gastrektomi), perdarahan (polip, neoplasma, gastritis, varises esofagus, hemoroid) Gejala: anemi, rambut halus dan rapuh, kuku tipis, rata, mudah patah dan berbentuk seperti sendok (koilonikia), atropi papila lidah, stomatitis Pengobatan: asupan besi, menghilangkan causa ANEMIA MEGALOBLASTIK Morfologis: makrositik normokromik Causa: defisiensi vitamin B12, asam folat, malnutrisi, malabsorbsi, infeksi parasit (cacing), penyakit usus, keganasan Sumber asam folat: daging, hati, sayuran hijau Gejala: anemia, glositis (lidah meradang dan nyeri), diare, anoreksia Pengobatan: asupan asam folat ANEMIA SEL SABIT Causa: hemoglobinopati (kelainan struktur) → penyakit genetik autosom resesif Anemia hemolitik kongenital Gejala: anemia, infark (penyumbatan),daktilitis (radang tangan, kaki), takikardi, bising, kardiomegali, dekom kordis, stroke, icterus, kolelitiasis Pengobatan: pencegahan dan simtomatis POLISITEMIA Polisitemia → kelebihan eritrosit Polisitemia primer atau vera adalah gangguan meiloproliferatif → yaitu sel induk pluripoten abnormal Polisitemia skunder terjadi jika volume plasma di dalam sirkulasi berkurang (mengalami hemokonsentrasi) tetapi volume total eritrosit didalam sirkulasi normal REFERENSI Price, Wilson (2005), Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Jakarta: EGC, edisi 6
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...